[Sosok] Penulis Buku Keren “Anak Bukan Kertas Kosong”

Mas Bukik dan putrinya, Damai |Foto: Dokpri Bukik
Mas Bukik dan putrinya, Damai |Foto: Dokpri Bukik

Budi Setiawan, alias Bukik, menerbitkan buku terbarunya, “Anak Bukan Kertas Kosong” (ABKK). Ia adalah seorang fasilitator, penulis buku, blogger, dan khususnya — Kompasianer.

Selain profesinya sebagai penulis, Bukik adalah pegiat dan penggiat gerakan pendidikan  seperti Indonesia Bercerita dan Bincang Edukasi. Ia juga penggagas Suara Anak, sebuah forum yang memberi kesempatan pada anak-anak usia 7-15 tahun untuk bercerita tentang pengalaman dalam menekuni kegemaran atau bakat mereka.

Pada tahun 2013, Bukik meluncurkan aplikasi pendidikan berjudul Takita yang menggunakan sistem operasi iOS 7 (iPhone dan iPad). Takita digunakan untuk mengetahui jenis kecerdasan anak yang dikembangkan berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Howard Gartner.

Penulis buku ABKK yang pernah menjadi dosen di Fakultas Psikologi – Universitas Airlangga ini, mengaku belajar banyak dari putri-nya yang bernama Damai (9 tahun), dalam proses pengasuhannya sebagai ayah. Keseharian pengalamannya ini lalu dituangkan dalam karya buku yang terbaru itu. Bukik menekankan prinsip pola pengasuhan dengan cara menerima “bawaan anak apa adanya”. Ia membagi pemikiran dan pengalamannya dalam menerapkan pendekatan apresiasi atas keistimewaan anak, dan di pihak lain — menunjukkan penerimaan atas kelemahan anak. Diakuinya, ini tidak selalu mudah dijalani.

Buku ABKK adalah hasil dari serangkaian pembelajaran, riset, penggalian, dan pengamatan dari pengalaman penulisnya sendiri, pengalaman orang tua yang lain, dan prinsip pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. 

Anak Bukan Kertas Kosong
Anak Bukan Kertas Kosong

Pemahaman Bahwa Setiap Anak Itu Istimewa

Setiap anak terlahir dengan potensinya masing-masing. Dalam penuturan bergaya ringan, buku ABKK memberi penjelasan mendalam, bagaimana orang tua bisa menemukan potensi anak mereka. Dengan demikian, suatu usaha pengembangan anak akan menjadi proses yang menakjubkan bagi kedua belah pihak.

Bukik menggali ajaran Ki Hajar Dewantara, dan menemukan warisan konsep berharga yang menjawab kegelisahannya tentang pendidikan anak, dan bagaimana mengantar anak-anak menyongsong masa depan mereka. Maka, dalam gagasan dan praktik pendidikan Ki Hajar Dewantara. Bukik menangkap adanya tiga pemikiran pokok *), yaitu:

Pertama, bahwa setiap anak itu istimewa. Anak mempunyai kodratnya sendiri yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat tersebut.

Kedua, Belajar bukan semata memasukkan pengetahuan ke diri anak. Maka, belajar adalah proses membentuk pengetahuan, mengonstruksikan dan pemahaman.

Ketiga, pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak. Keluarga adalah pusat pendidikan. Peran orang tua dalam hal ini, tidak tergantikan oleh pihak mana pun, baik itu sekolah, lembaga pendidikan atau lainnya. *) — (ABKK, hal. xxiv)

Penulis beruntung sudah membaca buku ABKK ini. Berikut adalah hal-hal yang membuat penulis bersemangat membaca buku ABKK.

Buku ini sangat bermanfaat, karena menambah wawasan tentang konsep-konsep pendidikan, sekaligus menjadi panduan praktis pengembangan bakat anak.

Buku ini memberi keasyikan membaca, karena cara penyajian yang penuh warna, berdasarkan penjelasan ilmiah, praktis dan bisa diterapkan di rumah dan oleh diri sendiri, bisa dibagikan ilmunya ke teman-teman yang bergelut dengan pendidikan anak.

Buku ini memberikan hiburan bermutu, dalam kemasan yang funky, populer, tata letak menarik dan huruf yang nyaman dibaca.

Buku ini disajikan dengan gaya bahasa dan penuturan yang mengalir dan membuat pembaca ingin terus mengetahui lebih lanjut dari setiap halaman dan isinya.

Buku ini memberikan bonus berupa Poster “8 Kecerdasan Majemuk”, Poster “Stimulasi Anak Berdasarkan Kecerdasan Majemuk”, dan Poster “Pengenalan Kecerdasan Majemuk”.

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih banyak hal yang sangat menarik yang tercakup sebagai satu paket bacaan buku sarat manfaat.  Untuk lengkapnya, silakan simak lebih lanjut di SINI dan di SINI .

Salam Kompasiana!  |@IndriaSalim

Catatan: Tulisan ini dimaksudkan sebagai apresiasi atas hadirnya ABKK — sebuah buku yang perlu direkomendasikan kepada Anda yang ingin menyiapkan anak agar kelak bisa mandiri dan bahagia

Referensi: Buku “Anak Bukan Kertas Kosong”http://buku.temantakita.com/

http://rumahinspirasi.com/bukik-takita-dan-aplikasi-pendidikan/

*) Tulisan ini sebagai arsip artikel Penulis, yang sebelumnya diunggah di blog Kompasiana dan menjadi artikel Highlight (HLt), yang bisa dilihat di SINI  

Leave a comment