Orang tua mana yang tidak menginginkan buah hati kesayangan bisa tumbuh dan berkembang normal seiring dengan bertambahnya usia sejak Si Kecil lahir ke dunia?
Para dokter ahli anak mengatakan bahwa seribu hari pertama sejak kelahiran itu adalah masa emas, namun krusial. Selama masa ini, pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil tidak luput dari kemungkinan hambatan, yang kalau tidak segera diatasi akan berpengaruh pada kesehatan jangka panjang.
Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia
awal kehidupan.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2 persen hingga 7,5 persen. Biasanya tertinggi terjadi pada usia 1000 hari awal kehidupan.
Sementara itu Menurut Kementerian Kesehatan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia bahwa prevalensi stunting di Indonesia sekitar 21,6% pada tahun 2022.
Sebuah Studi menemukan bahwa prevalensi stunting pada anak dengan alergi makanan adalah 9%, bahkan ditemukan mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis dengan alergi protein susu sapi.
Menurut Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi alergi susu sapi terjadi ketika sistem imun tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh.
Gejala yang timbul pada anak dengan alergi susu sapi
“Gejala alergi susu sapi yang dialami Si Kecil itu bisa tampak ringan, dan sebagian juga merasakan gejala yang berat, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan dan kulit,” ungkao Dr.dr. Zahrah.
Di sinilah orang tua perlu memahami bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak alergi susu sapi berpotensi meningkatkan risiko stunting pada anak.
Jika anak dengan alergi susu sapi tidak diatasi dengan baik, maka akan terjadi gejala yang berkepanjangan. Yang jadi masalah itu, diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian yang memadai dapat menyebabkan anak berpotensi stunting.
Anak dengan alergi susu sapi akan kekurangan kalsium dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak. Munculnya dampak jangka panjang yang berpotensi stunting pada anak tentu harus menjadi perhatian. Hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia.
Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak, yaitu dimulai dari orang tua atau keluarga, pemerintah, dan kalangan medis dan kesehatan.
Orang tua memiliki peran penting dalam menghadapi kondisi anak alergi susu sapi dengan mengendalikan faktor penyebab alergi.
Namun hal ini tidak bisa dilakukan hanya dengan berasumsi, atau mengambil kesimpulan tanpa sebelumnya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait gejala yang terjadi pada anak.
Lakukan Tata Laksana sesuai saran dokter ahli.
Dengan tata laksana anak yang alergi susu sapi, orang tua dapat melakukannya sedini mungkin, misalnya antara lain dengan:
Berkonsultasi serta mengikuti petunjuk atau saran dokter;
Mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi; menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak alergi susu sapi.
Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi;
Membaca label makanan;
Juga melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin.
Cerita Chacha Thaib, Mom Influencer yang memiliki anak dengan alergi susu sapi
Saya kaget dan khawatir sekali ketika mulai muncul gejala alergi pada Binar setelah minum susu sapi. Khawatir akan mempengaruhi tumbuh kembangnya jika Binar mengalami kekurangan asupan nutrisi. Hal ini karena banyak makanan dan minuman yang mengandung susu sapi, bahkan tidak kita ketahui jika kita tidak membaca komposisi label makanannya,” ungkapnya.
Saya menyadari bahwa alergi susu sapi dirasakan tidak hanya oleh anak, tapi juga orang tua dalam segi sosial maupun psikososial yang pada akhirnya sebagai ibu pasti mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Penting bagi ibu untuk memperbanyak referensi dari sumber terpercaya tentang alergi susu sapi dan selalu mengikuti anjuran dari dokter bisa berpotensi stunting jika tidak segera ditangani. Untuk itu, langkah pertama yang saya lakukan adalah langsung berkonsultasi ke dokter.
Dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023, Danone SN Indonesia menggelar webinar pada tanggal 31 Mei 2023, yang menghadirkan nara sumber Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi; Chacha Thaib (Mom Influencer), dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A (Dokter Spesialis Anak, Founder Tentang Anak Official sebagai Moderator.
Inisiatif Danone SN Indonesia mengedukasi orang tua untuk meningkatkan kesadaran tentang mengoptimalkan tumbuh kembang anak
Dalam Sambutan Pembuka Webinar yang diikuti oleh media, jurnalis, komunitas, dan blogger, Corporate Communications Director Danone SN Indonesia Arif Mujahidin menyatakan bahwa, “Webinar ini untuk mengedukasi orang tua demi meningkatkan pemahaman dan wawasan mereka tentang risiko alergi, khususnya alergi susu sapi yang dalam jangka panjang memiliki potensi menyebabkan stunting.
Salah satu fokus kami adalah untuk turut serta menjawab tantangan pemenuhan nutrisi yang dihadapi ibu dan anak termasuk yang berkaitan dengan tumbuh kembang dan stunting.”
Sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi untuk anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia ingin terus berkontribusi melalui berbagai
inisiatif dan kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintah, pakar kesehatan, dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama.
Demikian, agar lebih banyak Moms dan Dads yang tahu, jangan lupa share post ini ke teman dan kerabat ya.
.
Selengkapnya bisa disimak di kanal YouTube Nutrisi Bangsa
Salam Sehat Sekeluarga