Fakta & Rahasia Saya Tentang Buku [Bagian 3 – Tamat]

3. Membaca Itu Mengasah Keterampilan Berbahasa & Menambah Kosakata


Dari cerita pengalaman beberapa sahabat saya, juga dari berbagai tulisan tentang orang-orang yang sangat tinggi keterampilannya berbahasa, baik sebagai penulis, pembicara, dosen, konseptor,motivator, atau penerjemah dan juru Bahasa, rata-rata dari mereka mengaku suka membaca. Bahkan ada yang memang menjadi kutu buku. Nah itu sudah merupakan bukti nyata manfaat membaca, bukan?

Selain itu, banyak sahabat dan saya sendiri bisa menggunakan bahasa lain selain bahasa ibu, juga karena membaca. Membaca buku berbahasa asing, memaksa kita untuk membuka kamus dan mencari padanan katanya. Kita mendapat keuntungan ganda, yaitu bertambah pengetahuan sesuai dengan topik bacaan, sekaligus menambah kosakata dan ungkapan bahasa tersebut. Semakin sering berlatih membaca buku berbahasa asing, semakin lancar otak saya memahaminya. Bonusnya, dengan sekali dayung, kita juga sambal mengasah keterampilan lainnya, yaitu menulis dalam versi Bahasa asing tersebut. Asyik, kan? Ini tentu menjadi nilai tambah bagi peningkatan karier kita, atau mencari peluang pekerjaan.

Membaca Buku Mengasah Keterampilan Menganalisis |Foto: Indria Salim
Membaca Buku Mengasah Keterampilan Menganalisis |Foto: Indria Salim

4. Membaca Melatih Kemampuan Berpikir Analitis


Saat membaca, pikiran kita menjadi aktif, baik untuk mencerna maupun menganalisis isinya. Ini menjadi latihan proses berpikir kritis dan analitis. Dalam membaca buku misteri atau cerita detektif, misalnya, selama membaca tanpa sadar pikiran kita menebak-nebak kira-kira akhir ceritanya nanti bagaimana, atau menilai apakah rangkaian kejadian dalam kisahnya itu logis, dan sebagainya.

Dalam membaca novel, kita mengasah kemampuan membuat analisis semua detil ceritanya — dari plot, alur cerita, penggambaran tokohnya sampai penyelesaian kisahnya. Nah, semakin sering membaca maka semakin mahir juga kita menelaah, atau membuat penilaian dari buku yang dibaca. Ini akan sangat bermanfaat dalam penerapannya di pekerjaan sehari-hari, terlebih kalau pekerjaan itu melibatkan kemampuan membuat konsep kebijakan. Manfaat ini yang juga saya rasakan dari hobi membaca buku.

5. Membaca Bisa Melatih Kemampuan Berkonsentrasi


Saat membaca buku, saya cenderung terlarut dan berkonsentrasi penuh. Bahkan bila saya membaca di tengah keramaian sebuah toko buku, misalnya. Apalagi bila dalam keadaan tergesa-gesa, semakin fokuslah saya menyerap isi buku, dan semakin mudah saya memahaminya dengan cepat. Aneh kan? Ini tidak berlaku untuk segala situasi, jadi hanya sesekali saja.

6. Rajin Membaca Bisa Meningkatkan Keterampilan Menulis


Bagi saya, membaca buku membuat saya tertantang, tergelitik untuk bisa menulis juga. Itu bisa karena saya merasa terhubung dengan topiknya, atau saya merasa tergoda dengan rasa penasaran atas kemampuan diri untuk bisa menulis buku yang menarik minat saya. Teknik menulis kreatif berbeda dengan menulis dokumen atau kertas kerja. Alhasil, saya harus belajar, dan belajar terus dengan memperbanyak jumlah buku yang dibaca.

7. Membaca Memberi Hiburan, Mengurangi Stres, dan Memberi Ketenangan Jiwa dan Pikiran


Tentu ini berlaku bagi yang suka membaca seperti saya. Kalau sedang suntuk, atau bete dan stress, membaca bisa menjadi peredanya. Katakanlah, kita suka membaca buku motivasi, nah sambal mendapatkan pencerahan, pikiran kita yang semula stress jadi teralih pada hal yang positif. Begitu pun bila kita membaca buku lainnya sesuai minat dan impuls waktu itu. Ada novel, buku petualangan & kisah perjalanan, buku tentang mode & gaya hidup, buku kesehatan, buku komik – lho komik? Kenapa tidak? Perlahan namun pasti, stres yang semula menekan di dada akhirnya mereda, atau terlupakan.

Di sini saya mendapatkan manfaat membaca buku — menghibur, dan membuat rileks, juga menenangkan pikiran atau gejolak emosi. Terlebih bila saat membaca itu diiringi dengan musik favorit.

Mengenalkan Buku Sejak Anak Usia Dini |Foto: Indria Salim
Mengenalkan Buku Sejak Anak Usia Dini |Foto: Indria Salim

Karena itu, saya menyarankan agar kebiasaan membaca menjadi virus dalam pendidikan keluarga. Ini bisa diterapkan pada pendidikan anak-anak sejak dini.

  • Pengalaman di rumah, membacakan buku atau bahan cerita kepada anak-anak itu meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami bacaan. Lambat laun, hal ini juga meningkatkan penguasaan kosakata mereka. Ketika anak-anak kita minta mendengarkan cerita dari sebuah buku, atau kita minta mereka membaca buku, acap kali mereka menanyakan kosakata baru, atau yang bagi mereka kurang jelas artinya. Ini menurut saya adalah proses yang berkelanjutan.

Pembiasaan ini bisa diterapkan baik untuk anak-anak balita, sampai usia menjelang remaja. Besar kemungkinan, bila ini konsisten dibimbing orang tua, maka minat baca anak akan timbul dan menjadi hobi mereka — membaca sebagai kebutuhan pribadi, tanpa harus diingatkan orang tua.

  • Sediakan buku bacaan yang sesuai, di tempat-tempat yang terjangkau anak-anak, misalnya di meja tamu, di ruang TV, di dekat kamar tidur, bahkan di mobil. Dengan pemaparan agak intens ini, maka secara langsung atau tidak akan mengundang perhatian anak-anak untuk membacanya.
  • Biasakan membaca sebagai bagian dari ritual harian. Tidak perlu lama, sekitar 20-30 menit membacakan cerita atau membuat anak-anak bercerita dari sebuah buku, itu sudah memadai asal dilakukan dengan teratur.

Sekian tentang fakta dan rahasia saya menyangkut buku. Salam Cinta Buku!

Twitter: @IndriaSalim

 

*) Tulisan ini sebagai arsip artikel Penulis, yang sebelumnya diunggah di blog Kompasiana dan menjadi artikel Headline (HL), yang bisa dilihat di SINI

3 thoughts on “Fakta & Rahasia Saya Tentang Buku [Bagian 3 – Tamat]

Leave a comment